Mushaf Al-Itqan

Mushaf ini dinamakan AL-ITQAN. Dengan semua fiturnya, insya Allah akan memandu Anda untuk benar-benar itqan (kuat) dalam hafalan Qur’an. Itqan itu serius. Itqan itu profesional. Melakukan sesuatu secara itqan artinya mengerjakannya secara serius dan fokus sampai tercapai visi yang didambakan.

Menghafal Quran itu keren. Di dunia, insya Allah mulia, di akhirat tak akan pernah kecewa. Siapa yang akan meraihnya? Salah satu syaratnya, menurut Ibnu Hajar Al-Atsqalani rahimahullah, kemuliaan agung bagi penghafal Qur’an diperoleh dengan hafalah yang kuat (itqan).

Itulah pemaknaan beliau terhadap hadits berikut:

يُقَالُ‭ ‬لِصَاحِبِ‭ ‬الْقُرْآنِ‭ ‬اِقْرَأْ‭ ‬وَارْتَقِ‭ ‬وَرَتِّلْ‭ ‬كَمَا‭ ‬كُنْتَ‭ ‬تُرَتِّلُ‭ ‬فِى‭ ‬الدُّنْيَا،‭ ‬فَإِنَّ‭ ‬مَنْزِلَتَكَ‭ ‬عِنْدَ‭ ‬آخِرَ‭ ‬آيَةٍ‭ ‬تَقْرَؤُهَا‭ ‬

“Dikatakan kepada shahibul Qur’an (di hari kiamat): bacalah, dan naiklah, dan tartilkanlah sebagaimana engkau menartilkan di dunia. Maka sesungguhnya kedudukanmu adalah di akhir ayat yang engkau baca.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud)

Ini sangat logis. Seseorang dengan hafalan lemah tidak bisa memperdengarkan hafalannya di hadapan guru. Bagaimana dengan memperdengarkan hafalan Al Qur’annya di hadapan Allah pada hari kiamat kelak?

Tentu saja untuk mendapatkan hafalan yang bagus dan kuat sebagaimana yang dimaksud dalam hadits tersebut diperlukan proses mujahadah yang maksimal. Mulai dari proses menghafal hingga menjaganya. 

Mushaf Al-ITQAN disusun dalam rangka membantu proses menghafal Al-Qur’an khususnya pada beberapa poin tersebut. Untuk itu mushaf ini dilengkapi dengan beberapa fitur, antara lain:

1. Al-Qur’an dengan khat Utsmani standar Timur Tengah (Madinah).
2. Terjemah standar Kemenag serta kutipan-kutipan tafsir untuk membantu tadabbur (memahami) ayat. Di samping bagian dari adab terhadap Al Qur’an, tadabbur (memahami) ayat yang dibaca juga sangat membantu dalam proses memudahkan dan menguatkan hafalan.
3. Kutipan hadits-hadits dan kalimat-kalimat motivasi menghafal Al Qur’an untuk membantu  menumbuhkan semangat, kesungguhan, dan kesabaran dalam proses menghafal Al Qur’an.
4. Pembagian maqtha’ hafalan tiap halaman dengan dua pilihan pembagian maqtha’, yaitu 2 maqtha’ dan 3 maqtha’. Dengan demikian, penghafal bisa memilih sesuai target masing-masing untuk sekali menambah hafalan; bisa satu halaman dibagi 2, atau 3, atau bisa juga sekali menambah langsung satu halaman atau lebih. Khusus juz 30 ( Juz ‘Amma) pembagian maqtha’ hafalannya bukan per halaman, tetapi per surat yang juga dibagi dua pilihan pembagian maqtha’. Satu surat bisa dibagi mejadi 3 dan 5 maqtha’, ada pula yang 2 maqtha’ dan satu surat utuh, tergantung panjang pendeknya surat.
5. Tanda blok merah pada ayat-ayat musykilat dan gharib, dan keterangannya di samping kiri dan kanan serta tambahan penjelasan pada sebagian ayat untuk memudahkan penghafal mengingat. Ayat-ayat musykilat (bacaan bermasalah) adalah bacaan umumnya rawan terjadi kesalahan membacanya khususnya bagi penghafal Al-Qur’an apabila tidak teliti atau hati-hati. Tanda tersebut diberikan untuk membantu penghafal agar lebih hati-hati agar tidak terjadi kesalahan. Adapun Gharib adalah bacaan di luar kaidah yang untuk membacanya tentu diperlukan pemahaman tajwid dan talaqqi dari seorang guru yang mutqin. Bacaan gharib diberikan tanda agar menjadi perhatian.
6. Tanda blok biru pada ayat-ayat yang serupa atau mirip dengan ayat-ayat yang lain dengan disertai indeks ayat-ayat lain yang serupa tersebut. Hal ini untuk membantu para penghafal mengidentifikasi secara langsung ayat-ayat yang mirip tersebut dan membedakannya (apabila ada perbedaan) sehingga tidak tertukar dengan ayat yang lain. Pada sebagian ayat yang rawan tertukar, ada tambahan keterangan cara, tips, atau kata kunci membedakan ayat-ayat yang mirip tersebut yang memudahkan untuk mengingatnya.

Mushaf Al-Itqan diterbitkan dengan ukuran A5 (14,5x21cm), memiliki varian warna Tosca, Hijau, Merah, dan Pink. Jilid Lengkung Hardcover dengan finishing full poly warna emas.